Site menu |
|
![](/.s/t/871/7.gif) |
Section categories |
HACKER
[10]
Disini kita membahas tentang Hacking pada Kartu Kredit, yang disadur dari Jawa Pos.
|
|
![](/.s/t/871/7.gif) |
Tag Board |
|
![](/.s/t/871/7.gif) |
Our poll |
|
![](/.s/t/871/7.gif) |
Statistics |
![](/stat/1738863547)
Total online: 1 Guests: 1 Users: 0 |
![](/.s/t/871/7.gif) |
Login form |
|
![](/.s/t/871/7.gif) |
|
Main » 2011 » January » 30 » HACKING TUTORIAL - 1
09:21:01 HACKING TUTORIAL - 1 |
HACKING TUTORIAL
Carding -
Hal yang Membahayakan dan Meresahkan di Internet!
Sumber:
Jawa Pos, Sabtu, 28 Juli 2007 (halaman 8 - Ekonomi Bisnis)
Fraud
Kartu Kredit Masih Saja Terjadi
Surabaya - Fraud atau pemalsuan masih menjadi momok menakutkan bagi - issuer
(penerbit kartu kredit). Meski berbagai kasus berhasil dibongkar dan penegakan
hukum dilakukan, fraud masih saja terjadi.
Menurut Koordinator Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) Jatim Dwi Yulianto,
dalam refleksi kinerja 2006, kasus card fraud (pemalsuan kartu) maupun
application fraud (pemalsuan aplikasi) dialami hampir semua issuer. "Tahun
lalu, ada lima kasus besar di Jatim dengan nilai pemalsuan hingga miliaran
rupiah," ujarnya.
Dia mengatakan, meski beberapa pelaku telah diadili dan dijatuhi hukuman
penjara, hal itu tidak membuat pelaku lainnya jera. Buktinya, lanjut dia,
hingga semester I tahun ini sudah ada empat kasus di Surabaya yang ditangani
pihak kepolisian, bahkan salah satunya sudah divonis.
"Semuanya kasus application fraud," terang card center manager Bank
Permata Surabaya tersebut.
Karena itu, menurut Dwi, manajemen resiko fraud selalu menjadi pembahasan dalam
setiap forum AKKI. Sebab, lanjut dia, penyaluran dana lewat kartu kredit
termasuk kategori unsecure loan karena tidak menyertakan jaminan sehingga
beresiko tinggi. "Sehingga, cara paling efektif bagi issuer untuk menekan
resiko fraud adalah memilih nasabah secara lebih selektif," katanya.
Hingga April 2007, total outstanding kartu kredit secara nasional mencapai Rp
18,7 triliun. Jumlah kartu kredit yang beredar pun sudah menembus 8,2 juta
dengan jumlah pemegang kartu sekitar 4 juta orang. Sekitar 15-20 persennya
berada di Jatim. "Tahun ini, pertumbuhan belanja kartu kredit diprediksi
mencapai 20 persen," terangnya.
Berikut ini beberapa hal lain yang Anda juga perlu tahu lebih banyak mengenai
seluk beluk kartu kredit, aspek keamanannya, dan modus operandi atau prosedur
yang biasa dilakukan para carder dalam melaksanakan aksinya. Simak saja
baik-baik dan mohon supaya informasi ini tidak disalahgunakan. Bagi para
pemilik toko online, para penegak hukum, dan para webmaster, hendaknya tulisan
ini bermanfaat untuk sekedar menambah wawasan dan juga meningkatkan kewaspadaan
Anda semua.
SEKELUMIT
TENTANG KARTU KREDIT
Bermula dari tahun 1920-an di
Amerika mulai digunakan sebuah kartu untuk melayani pembelian bensin. Konsep
pemakaian kartu sebagai salah satu sarana bertransaksi telah dikenal sejak
lama. Pada era tahun 1970-an mulailah lahir mesin-mesin ATM sebagai penanda
lahirnya pemakaian teknologi informasi dalam hal transaksi perbankan. Sejak itu
pula teknologi sebagai asal muasal kartu kredit mulai lahir. Berikut perkembangannya:
- Tahun 1924. Konsep pemakaian kartu untuk transaksi perbankan mulai diterapkan
oleh 100 buah bank di seluruh dunia.
- Tahun 1938. Beberapa perusahaan mulai bisa menggunakan antar kartu.
- Tahun 1950. Konsep penggunaan kartu sebagai alat pembayaran ditemukan oleh
Frank X. Mc Namara. Pada tahun yang sama lahirlah kartu plastik pertama, yaitu
Dinners Club yang selanjutnya diikuti oleh American Express.
- Tahun 1958. Bank of America mengeluarkan BankAmericard. AMEX mulai merambah
pasar entertainment dan travel dalam hal penggunaan kartu.
- Tahun 1966. Bank of America menawarkan lisensi kartu America Bank untuk
membuat kartu pembayaran kepada bank-bank lainnya. Pada tahun yang sama pula
lahirlah Master Card.
- Tahun 1969. ATM pertama lahir di Inggris.
- Tahun 1970. Konsep mengenai kartu kredit diterima secara luas.
- Tahun 1977. Lahirlah VISA.
- Tahun 1995. Transaksi perbankan Amerika menggunakan sarana elektronik
mencapai lebih dari 90%.
Siapa sih, yang tidak kenal dengan kartu kredit. Kata orang, itu punyanya
orang-orang kaya, kalau belanja bisa ngutang, jadi bayarnya belakangan. Tapi
sekarang kartu kredit bukan hanya monopoli orang-orang kaya saja, dulu sih
memang. Anak-anak muda sekarang sudah banyak yang mengantongi kartu kredit di
dompetnya.
Informasi yang diincar oleh para carder (pemalsu maupun pencuri data kartu
kredit) adalah 16 digit nomor yang tertera pada bagian depan kartu kredit
tersebut. Dari logonya biasanya akan dapat diketahui jenis kartu kredit
misalnya saja visa dan master card yang memiliki lambang logo yang tertera pada
bagian depan kartu. Ada juga beberapa jenis kartu kredit sekarang ini
menggunakan chip dan juga logo di belakang kartu tersebut.
Informasi penting lainnya adalah Expiration date, yaitu tanggal berakhirnya
sebuah kartu kredit. Terdapat beberapa informasi tambahan lainnya, seperti nama
pemilik kartu, bank penerbit kartu, serta bulan dan tahun terbit. Seiring
dengan meningkatnya sistem keamanan online maka kartu kredit juga dibekali kode
atau angka rahasia, yang biasanya dimasukkan saat transaksi. Secara fisik,
angka itu terdapat pada bagian belakang kartu kredit.
MENGENAL KODE RAHASIA
Tiga digit angka yang terdapat
di belakang kartu kredit adalah nomor otorisasi manual untuk kartu kredit
supaya bisa melakukan transaksi. Tiga digit angka tersebut dikenal dengan
istilah CVV (Cardholder Verification Value), ada juga yang menyebutnya CSC
(Card Security Code), pada beberapa kasus ada pula yang menyebut CVV dengan CVN
(Card Verification Number). Istilah CVV lebih sering digunakan ketimbang CSC
maupun CVN.
CVV ini, terutama sering digunakan untuk transaksi yang tidak menggunakan kartu
kredit secara fisik, seperti berbelanja lewat internet. Dengan adanya CVV ini
berguna untuk mencegah orang yang tidak berhak dalam melakukan transaksi yang
menggunakan kartu kredit.
Istilah untuk kode rahasia tersebut akan berbeda-beda untuk setiap jenis kartu.
Untuk jenis kartu Visa dan Diners Club menyebutnya CVV2, MasterCard menyebutnya
CVC2. Khusus untuk Amex atau American Express menyebutnya CID (Card
Identification Number). Pada Amex, CVV-nya adalah 4 digit, yang terdapat pada
bagian depan kartu kredit.
Sedangkan untuk proses transaksi langsung pada toko-toko konvensional, kode
tersebut bisa dilihat langsung oleh kasir. Kadang-kadang mereka juga melihat
tanda tangan. Sebab kartu kredit tidak akan berlaku jika tidak ditandatangani
pada bagian belakangnya. Karena tanda tangan itu adalah sebagai otorisasinya.
Jadi, boleh dibilang CVV berguna sebagai pengganti tanda tangan.
ALGORITMA
CEK DIGIT LUHN
Saya tidak akan berpanjang lebar pada bagian ini. Saya memasukkan hal ini hanya
sebagai tambahan yang perlu diketahui. Setiap kali melakukan transaksi
menggunakan kartu kredit ada suatu proses yang disebut sebagai authentication
yaitu sebuah proses untuk memastikan bahwa nomor kartu kredit yang dimasukkan
adalah benar.
Proses transaksi dimulai dimana pihak merchant menggesekkan kartu kredit dan
dihubungkan ke server bank untuk diperiksa. Untuk menghindari adanya kesalahan
maka kartu kredit dirancang sehingga memungkinkan dilakukannya pengecekan awal,
sebelum sebuah kartu diperiksa. Pengecekan ini adalah pengecekan digit atau
disebut juga algoritma cek digit.
Algoritma cek digit pada kartu kredit disebut sebagai cek digit Luhn.
Algoritma cek digit ini sudah banyak digunakan oleh bank-bank besar yang
mengeluarkan kartu kredit. Pada dasarnya, metode yang digunakan cukup
sederhana. Misalnya, kartu kredit yang terdapat 16 digit angka. Proses
pengecekannya adalah:
1. Digit yang berada di posisi ganjil (dihitung mulai dari digit paling kiri)
yang berarti digit pertama. Nilainya dikalikan dengan dua; jika hasilnya lebih
besar dari 9 maka kurangi hasilnya dengan 9, kemudian jumlahkan semua angka
yang diperoleh.
2. Jumlahkan semua digit yang berada di posisi genap.
3. Jumlahkan hasil prosedur nomor 1 dengan nomor 2 di atas. Apabila hasilnya
habis dibagi 10, berarti nomor kartu tersebut sah.
Sedangkan apabila kartu kreditnya terdapat digit ganjil (misalnya 13 atau 15),
caranya sama saja. Perbedaannya hanya pada langkah nomor 1 yang dikalikan
adalah digit pada posisi genap, dan pada langkah nomor 2 yang dijumlahkan
adalah digit posisi ganjil.
Sebagai contoh:
Kartu kredit dengan nomor 9876-5432-1012-3456. Saya ingin mengetahui apakah
nomor kartu kredit tersebut sah atau tidak.
Diketahui: ada 16 digit (genap).
1. Kalikan semua angka pada digit ganjil dengan dua lalu kurangi hasilnya
dengan 9 (jika hasilnya lebih dari 9), kemudian jumlahkan.
Digit ke-1: 9 9x2 = 18 (lebih dari 9) 18-9 = 9
Digit ke-3: 7 7x2 = 14 (lebih dari 9) 14-9 = 5
Digit ke-5: 5 5x2 = 10 (lebih dari 9) 10-9 = 1
Digit ke-7: 3 3x2 = 6 ; 6 (tetap; kurang dari 9)
Digit ke-9: 1 1x2 = 2 ; 2 (tetap; kurang dari 9)
Digit ke-11: 1 1x2 = 2 ; 2 (tetap; kurang dari 9)
Digit ke-13: 3 3x2 = 6 ; 6 (tetap; kurang dari 9)
Digit ke-15: 5 5x2 = 10 (lebih dari 9) 10-9 = 1
Jumlahkan: 9 5 1 6 2 2 6 1 = 32
2. Jumlahkan digit yang ada di posisi genap.
Digit ke-2: 8
Digit ke-4: 6
Digit ke-6: 4
Digit ke-8: 2
Digit ke-10: 0
Digit ke-12: 2
Digit ke-14: 4
Digit ke-16: 6
Jumlah : 32
3. Tambahkan dengan hasil nomor 1 ditambah nomor 2.
32 32 = 64
Karena 64 tidak habis dibagi 10 maka nomor tersebut tidak sah sebagai nomor
kartu kredit.
Nah, dari teknik seperti inilah banyak diterapkan untuk membuat program pembuat
dan pengecek kartu kredit. Tapi, banyak hasil nomor kartu kredit dari program
tersebut tidak bisa digunakan begitu saja. Karena pemeriksaan yang jauh lebih
ketat. Misalnya, perlunya nama pemilik dan tanggal berakhir (expiration date).
Secara umum, jika dikelompokkan maka diketahui prefix kartu kredita adalah:
4xxx VISA
5xxx MASTERCARD
6xxx DISCOVER
37xx AMERICAN EXPRESS
Prefix adalah digit awal pada kartu kredit. Sebagai bekal bagi Anda, berikut
saya tampilkan tabel prefix beberapa kartu kredit. Sebelumnya saya jelaskan
dulu. Sebelum saya suguhkan tabel, sebaiknya Anda baca sedikit informasi
tambahan, untuk memperjelas tabelnya.
- Sejak 8 November 2004, Mastercard membeli BIN Range milik Diner's Club untuk
kawasan Amerika. BIN Range Diner's Club Internasional dimulai dengan 38, sedangkan
BIN Range 36 menjadi milik MasterCard.
- Sejak 1 Oktober 2005, Discover Bank menyertakan BIN yang baru yaitu
650000-650999
Tabel Prefix Beberapa Kartu Kredit.
PREFIX PANJANG NOMOR JENIS KARTU
1800 15 JCB
2131 15 JCB
300 14 Diner's Club
301 14 Diner's Club
302 14 Diner's Club
303 14 Diner's Club
304 14 Diner's Club
305 14 Diner's Club
34 15 American Express
36 14/16 MasterCard
37 15 American Express
38 14 Diner's Club
3 16 JCB
4 13/16 Visa
51 14/16 MasterCard
52 14/16 MasterCard
53 14/16 MasterCard
54 14/16 MasterCard
55 14/16 MasterCard
56 14/16 Bank Card
6011 16 Discover Card
6500-6509** 16 Discover Card
6013 16 Discover Card
560 16 Bank Card
561 16 Bank Card
BIN (Bank Identification Number) merupakan 6 digit awal nomor kartu kredit.
Boleh dibilang untuk menunjukkan institusi yang mengeluarkan kartu tersebut
pada konsumen atau card holder.
Dari apa yang telah saya jelaskan mengenai prefix dan algoritma Luhn, saya akan
memaparkan sedikit mengenai algoritma spesifik pada kartu American Express.
- 4 digit pertama, menunjukkan: kode negara, kode mata uang, dan jenis kartu
(Charge atau Credit Card).
- 2 digit berikutnya, menunjukkan: tipe kartu apakah Gold atau Platinum.
- 1 digit berikutnya merupakan Billing Cycle.
- 4 digit berikutnya lagi merupakan nomor account.
- 4 digit berikutnya (setelah sebelum-sebelumnya) menunjukkan nomor terbitan
kartu (card issue) yang mulai dari angka 1, dan akan terus naik, apabila
terjadi pergantian kartu baik karena hilang atau dicuri.
- 2 digit berikutnya lagi, card issue, di bawah account. Contohnya, jika ada
pemegang kartu tambahan, diawali dengan 00 dan akan terus naik.
- Digit terakhir merupakan cek digit Luhn (digunakan untuk verifikasi).
http://businekatcorp.at.ua
|
Category: HACKER |
Views: 822 |
Added by: Pendekar
| Tags:
| Rating: / |
|
|
Search |
|
![](/.s/t/871/7.gif) |
Calendar |
|
![](/.s/t/871/7.gif) |
Entries archive |
|
![](/.s/t/871/7.gif) |
|